Senin, 13 Februari 2012

(00002) Nashaihul 'Ibad: Nasihat yang Berisi 2 Perkara: 2. Dekat dengan Ulama dan Memperhatikan Nasihat Hukama

Nashaihul 'Ibad Nasihat yang Berisi 2 Perkara: 2. Dekat dengan Ulama dan Memperhatikan Nasihat Hukama

Nabi SAW. bersabda,”Hendaklah kalian bergaul dengan ulama dan mendengarkan ucapan hukama, karena Allah Ta’ala menghidupkan kembali hati yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Dia menghijaukan tanah gersang dengan air hujan.”

Hikmah adalah ilmu yang bermanfaat, sedang hukama adalah orang-orang yang ahli hikmah. Dalam hadits ini, hukama ialah ahli hikmah yang mengetahui Dzat Allah Ta’ala, selalu tepat ucapan dan perbuatannya. Sedangkan ulama, adalah seorang alim yang mengamalkan ilmunya.

Ulama itu terbagi 3:
  1. Ulama, orang yang alim tentang hukum-hukum Allah SWT., mereka berhak memberikan fatwa. 
  2. Hukama, orang-orang yang mengetahui Dzat Allah saja. Bergaul dengan mereka ini membuat perangai menjadi terdidik, karena dari hati mereka bersinar cahaya makrifat (mengenai Allah dan rahasia-rahasia) dan dari jiwa mereka membias sinar keagungan Allah. 
  3. Kubara, orang yang diberi anugerah keduanya. 
As-Sahrawardi meliput ke sebagian masjid Al-Khaif di Mina sambil memandang wajah orang-orang yang ada di sana. Beliau ditanya oleh seseorang: Mengapa Tuan memandang wajah-wajah orang lain? Beliau menjawab: Sesungguhnya Allah memiliki beberapa orang yang jika memandang orang lain maka mendatangkan kebahagiaan bagi yang dipandang dan aku mencari orang yang demikian itu.

Nabi SAW. bersabda,”Akan datang suatu zaman kepada umatku, mereka lari dari para ulama dan fukaha, maka Allah akan menurunkan tiga macam bencana kepada mereka: Pertama, dicabut kembali berkah dari usahanya; Kedua, dia kuasakan penguasa zalim atas mereka; Ketiga, mereka meninggal dunia tanpa membawa iman.”










Tidak ada komentar:

Posting Komentar