Minggu, 12 Februari 2012

(00001) Syarah Riyadush Shalihin: (BAB I) Ikhlas dan Menghadirkan Niat dalam Segala Perbuatan, Ucapan, dan Kondisi

Syarah Riyadush Shalihin: (BAB I) Ikhlas dan Menghadirkan Niat dalam Segala Perbuatan, Ucapan, dan Kondisi

“Katakanlah, ‘Jika kamu sembunyikan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu nyatakan, ALLAH pasti mengetahuinya....”’ (Ali ‘Imran: 29)

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar ibnul Khathab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’b bin Luai bin Ghalib al-Qurasyi al- Adawi r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,’Semua amal perbuatan itu dengan disertai niat-niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang itu apa yang telah menjadi niatnya. Maka barangsiapa yang hijrahnya itu kepada ALLAH dan Rasul-NYA, maka hijrahnya itu pun kepada ALLAH dan Rasul-NYA. Dan barangsiapa yang hijrahnya itu untuk harta dunia yang hendak diperolehnya, atau untuk seorang wanita yang hendak dikawininnya, maka hijrahnya pun kepada sesuatu yang dimaksud dalam hijrahnya itu.”’ (Muttafaq ‘alaih)

Asbabul Wurud
Imam ath-Thabrani menuturkan riwayat dengan sanad para perawi yang terpercaya, dari Ibnu Mas'ud, dia berkata, "Dahulu ada di antara kami seorang laki-laki yang melamar seorang wanita bernama Ummul Qais.  Namun, wanita itu menolak menikah dengannya sebelum ia melakukan hijrah.  Kemudian laki-laki itu berhijrah dan ia pun bisa menikahinya.  Maka, kami pun menyebutnya sebagai Muhajir Ummul Qais (orang yang berhijrah karena Ummul Qais)."


Ulama madzhab Syafi’i berpendapat, “Niat itu merupakan syarat bagi ibadah perantara (bukan ibadah utama) seperti halnya wudhu dan syarat dalam ibadah utama seperti shalat.”

Ulama madzhab Hanafi berpendapat, “Niat itu menjadi syarat untuk ibadah utama saja dan tidak dalam ibadah yang menjadi perantara.”


Mutiara Hadits:
  1. Para ulama sepakat bahwa niat itu menjadi suatu keharusan dalam sebuah amal, agar amal mendapat pahala ketika amal tersebut dikerjakan.  Tetapi, para ulama juga menjelaskan bahwa niat merupakan syarat sahnya sebuah amal.
  2. Tempat niat itu di dalam hati dan tidak disyaratkan untuk mengucapkannya.
  3. Ikhlas karena ALLAH SWT. adalah salah satu dari sekian banyak syarat diterimanya sebuah amal.  Karena ALLAH SWT. tidak akan menerima suatu amal, kecuali amal yang tulus dan murni yang dilakukan hanya untuk-NYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar